Kaprodi Magister Hukum UAD Prof. Dr. Fithriatus Shalihah Mengetuai Delegasi KolabNas Tri Dharma 2025 Berfokus Tentang Pelindungan PMI Di Dompu NTB
Telah dilaksanakan program kolaborasi nasional pemenuhan tugas tri dharma perguruan tinggi 2025 yang delegasinya merupakan utusan berbagai PTN/PTS di Indonesia. Tema yang diangkat adalah tentang “Dimensi HAM dalam Pelindungan Holistik Pekerja Migran & Keluarganya Pada RUU PMI”. Kegiatan dilaksanaka pada tanggal 28 Agustus – 01 September 2025. Adapun lokasinya di Kabupaten Dompu, NTB, dimana NTB merupakan salah satu provinsi kantong PMI di Indonesia. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Pusat Kajian Hukum Ketenagakerjaan & Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PusKaHKP2MI -UAD) dan Indonesian Migrant Institute ( IMI ) Nusa Tenggara Barat, yang didukung oleh Perkumpulan Pengajar dan Praktisi Hukum Ketenagakerjaan Indonesia ( P3HKI ) dan Pemerintah Kabupaten Dompu NTB.
Delegasi kolabnas tri dharma 2025 yang diketuai oleh Prof. Dr. Fithriatus Shalihah, S.H.,M.H. dari Universitas Ahmad Dahlan ( UAD ) ini beranggotakan tim delegasi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia baik negri maupun swasta, termasuk dari Mahkamah Agung RI. Nama-nama dimaksud antara lain :
1. Prof. Dr. rer.pol. H. Syafrinaldi, S.H.,M.C.L. (Universitas Islam Riau)
2. Prof. Dr. Lalu Husni, S.H. M.Hum. ( Universitaa Mataram)
3. Prof. Dr. Jawade Hafidz, S.H.,M.H. ( Universitas Sultan Agung Semarang )
4. YM. Dr. Sugeng Santoso, S.H.,M.H. ( Hakim Agung bidang Hubungan Industrial Mahkamah Agung RI )
5. Dr. Agusmidah, S.H.,M.Hum. ( Universitas Sumatera Utara )
6. Dr. Ahmad Anshory, S.H.,M.H. ( STIH Gunung Jati )
7. Mukmin Zakie, S.H.,M.Hum, Ph.D. ( Universitas Islam Indonesia ).
8. Dr. Siti Kunarti, S.H.,M.Hum. ( Universitas Jendral Sudirman )
9. Dr. Khairani Lubis, S.H.,M.Hum. ( Universitas Andalas )
10. Dr. Gusminarti, S.H.,M.Hum. ( Universitas Andalas )
11. Dr. Ahmad, S.H.,M.H. (Universitas Muhammadiyah Tangerang)
12. Dr. Imam Budi Santoso, S.H.,M.H. (Universitas Singaperbangsa)
13. Dr. Holyness N Singadimedja, S.H., M.H. (Universitas Padjadjaran)
14. Dr. Sri Roviana, S.Ag., M.A. (Universitas Ahmad Dahlan)
15. Dr. Any Suryani Hamzah, SH.,M.H. (Universitas Mataram)
16. Dr. Marlinah, SH.,M.H. (Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H.)
17. Dr. Heni Susanti, S.H., M.H. (Universitas Islam Riau)
18. cand. Dr. Mustika Prabaningrum Kusumawati, S.H., M.H. (Universitas Islam Indonesia)
19. cand. Dr. Ayunita Nur Rohanawati, S.H., M.H. (Universitas Islam Indonesia)
20. Dr. Nurjannah, S.H., M.H. (Universitas Muhammadiyah Mataram)
21. Hen Ardiansyah, M.Pd (Indonesian Migrant Institute)
22. Rizalul Fiqry, S.Si., M.Pd. (Indonesian Migrant Institute)
23. Suherman Ahmad, S.Pd (Indonesian Migrant Institute)
24. Muh. Nurul Habib (Indonesian Migrant Institute)
25. Hajriansyah (Indonesian Migrant Institute)
Hari pertama dalam Rangkaian kegiatan kolabnas nasional tersebut diawali dengan ramah ramah wellcome dinner bersama bupati kabupaten Dompu. Pada hari ke dua dilaksanakan prosesi penyambutan adat oleh pemuka desa mitra binaan UAD yang merupakan desa-desa kantong PMI di NTB. Lokasi kegiatan di pusatkan di desa Bara Prosesi itu dilanjutkan kecamatan Woju Dompu. Setelah prosesi penyambutan adat kegiatan dilanjutkan dengan forum sharing session bersama 14 orang kepala desa yang telah hadir. Selain para kepala desa jg hadir para calon pekerja migran, keluarga pekerja migran, purna pekerja migran dan juga masyarakat luas. Kegiatan berlangsung sangat meriah dengan jumlah warga masyarakat keseluruhan lebih dari 500 orang yang hadir. Berbagai pertunjukan seni dan budaya jg disuguhkan. Ketua DPRD dan Asisten 1 Bupati Dompu jg hadir memberikan sambutan.
Dalam sambutannya Prof. Dr. Fithriatus Shalihah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat berarti sebab pemenuhan tugas tri dharma yang menjadi kewajiban bagi akademisi langsung menjangkau ke hulu yakni di daerah asal peketja migran. Karena problematika pelindungan PMI di Indonesia selama ini juga didominasi persoalan-persoalan yang belum selesai di hulu, khususnya pelindungan pada masa sebelum berangkat bekerja dan pelindungan pada masa purna kerja. Problem tersebut sangat beragam antara lain lemahnya skill bahasa, problem mindset, kurangnya literasi calon PMI tentang informasi prosedur keberangkatan ke luar negri, dominasi calo, dan lain-lain. Berbagai persoalan yang ada sangat memungkinkan terjadinya keberangkatan melalui jalur unprosedural bahkan praktek TPPO. Sudah waktunya ada perubahan dari Undang-Undang Pelindungan PMI untuk menguatkan kembali pelindungan hukum terhadap PMI dan kemudahan dalam penerapannya. Prof Fithriatus menyambut baik akan dimasukkannya pasal tentang pengampunan dalam pelindungan PMI pada RUU PMI. Terlepas frasa pengampunan yang digunakan masih pro dan kontra di kalangan tertentu namun secara obyektif harus diakui bahwa negara sudah berupaya hadir dalam problem PMI nonprosedural atau undocument atau yang sering kita sebut dengan istilah ilegal terseut yang posisinya masih berada dan terikat kwrja di luar negri. Karena bagaimanapun juga devisa negara yang sangat besar dari PMI tidak srmata berasal dari PMI prosedural.
Keesokan harinya tanggal 30 Agustus 2025 merupakan rangkaian kegiatan puncak acara yakni Seminar Nasional dan PkM. Seminar Nasional dilaksanakan di aula bupati Dompu. SemNas mengambil tema Perspektif HAM dalam Pelindungan Holistik bagi PMI dan Keluarganya pada RUU PMI. Seminar Nasional Bahas Dimensi HAM dalam Perlindungan Holistik Pekerja Migran Indonesia

Diskusi yang dipandu oleh Ahmad Anshori, S.H., M.Hum., CLA, CLS (STIH Gunung Jati Tangerang sekaligus Pengurus inti P3HKI) berlangsung interaktif, dengan peserta aktif mengajukan pertanyaan dan membagikan pengalaman terkait problematika perlindungan PMI di lapangan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan terbentuk pemahaman bersama serta rumusan strategis yang dapat memperkuat draf RUU Pelindungan PMI, sehingga PMI dan keluarganya benar-benar mendapat perlindungan holistik, baik dari sisi hukum, sosial, maupun ekonomi.
Acara berakhir dengan penegasan komitmen kolaboratif lintas sektor untuk memastikan bahwa hak-hak PMI sebagai pahlawan devisa bangsa tetap dijunjung tinggi dan terlindungi secara maksimal.
Setelah pelaksanaan SemNas rangkaian kegiatan kolabnas terakhir adalah sesi Pengabdian Kepada Masyarakat yang mana dekegasi di bagi menjadi 6 kelas dengan fokus bahasan yang berbeda-beda. Antara lain fokus pada TPPO; Ketahanan Keluarga PMI, Bantuan Hukum, Kurikulum Plus bagi Siswa CPMI, dll.